Kekuatan Medan Ligan

Sponsored Links

Kekuatan Medan Ligan ~ Teori medan kristal tentang kompleks mengusulkan bahwa interaksi yang terjadi antara ion logam (ion pusat) dengan ligan dalam pembentukan kompleks merupakan interaksi elektrostatik (ionik). Misalkan ada enam ligan yang berasal dari arah titik oktahedral berinteraksi dengan ion pusat maka lima orbital d ion pusat akan mengalami interaksi yang berbeda.

Tentu saja orbital yang berhadapan langsung dengan ligan akan terpengaruh medan ligan lebih besar daripada orbital lain, akibatnya orbital pertama akan meningkat tingkat energinya. Atau dengan kata lain lima orbital d akan terbelah menjadi dua tingkat energi. Dua orbital dengan tingkat energi lebih tinggi dikenal dengan orbital eg dan tiga orbital lainnya disebut t2g.

Perbedaan tingkat energi itu dapat besar atau kecil tergantung beberapa faktor, tetapi semua itu didefinisikan sebagai 10 Dq. Adanya perbedaan tingkat ini dapat dipahami bahwa teori medan kristal dapat menerangkan terjadinya perbedaan warne kompleks.

Berikut ini bagaimana teori medan kristal dapat menerangkan kompleks [Ti(h2o)6]3. Satu elektron dalam orbital d ion Ti3 akan menempati tingkat energi yang lebih rendah (t2g), apabila kompleks menerima sejumlah energi (energi cahaya) yang energinya sama dengan 10 Dq maka energi tersebut akan diserap untuk mengeksitasi elektron ke tingkat yang lebih tinggi (eg).

Hampir semua kompleks besar harganya 10 Dq sama dengan energi yang frekuensinya terletak pada spektra daerah tampak. Karena ada kaitan antara warna dengan frekuensi, maka warna suatu kompleks tergantung pada frekuensi yang diserap. Kompleks [Ti(h2O)6]3 sebagai contoh, mempunyai warna violet, berarti kompleks itu menyerap warna komplemennya yaitu hijau kekuningan. Secara umum kombinasi warna cahaya dan komplemennya adalah biru<–> kuning merah <–> hijau kebiruan dan hijau <–> ungu.

Pengamatan terhadap serapan kompleks dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan harga 10 Dq. Selain itu besarnya juga dipengaruhi oleh jenis logam dan bilangan oksidasinya. Meskipun dapat dibuat suatu ketentuan umum mengenai urutan kekuatan ligan, tetapi sering dijumpai perngecualian. Sebagai contoh ion Cl dengan Kobalt(III) yang nampak menghasilkan splitting medan kristal lebih besar daripada ion F.
Sponsored Links
Tuliskan Pendapatmu Disini: